KATA MAJEMUK DALAM ISTILAH UANG DI MASYARAKAT ROTE DENGKA
DOI:
https://doi.org/10.26499/li.v41i1.388Keywords:
Morfologi, Proses Pemajemukan, Kata Majemuk, Dialek Dengka, Masyarakat Rote DengkaAbstract
Abstrak
Â
Artikel ini menganalisis ‘Penggunaan Kata Majemuk Dalam Istilah Uang Di Masyarakat Rote Dengka’. Terdapat tiga permasalahan dalam penelitian ini untuk ditemukan dan dijelaskan, yaitu: 1) Ciri, 2) Jenis, dan 3) Struktur Kata Majemuk. Masyarakat Rote Dengka adalah bagian dari suku Rote yang menetap di Pulau Rote dan dialek yang digunakan oleh penuturnya disebut dialek Dengka atau Dengga. Dialek Dengka adalah salah satu dari delapan belas variasi dialek dalam bahasa Rote dan digolongkan dalam rumpun bahasa Melayu Polinesia Tengah yang dipergunakan di kecamatan Rote Barat Laut (Grimes dkk, 1997:47). Tujuan penelitian ini untuk melakukan pendokumentasian kata majemuk berkaitan dengan ciri, jenis dan struktur dalam dialek Dengka. Selain itu, hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti berikutnya yang akan melakukan penelitiannya pada kata majemuk dalam bahasa daerah dan dialek yang lain. Hasil-hasil penelitian dalam dialek Dengka terkait bidang morfologi, khususnya kata majemuk masih sangat minim. Metode penelitian yang digunakan adalah metode simak dan cakap dipadu dengan wawancara langsung dan data yang diperoleh dari narasumber berupa data lisan. Hasil wawancara ditemukan dua puluh daftar data kata majemuk dengan ciri, jenis dan strukturnya masing-masing. Metode penyajian hasil analisis data bersifat informal dan formal. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan adalah teori Morfologi Generatif. Hasil analisis data, ditemukan dua ciri kata majemuk yaitu: 1) Sifat Konstruksinya dan 2) Sifat Unsurnya. Dari jenis kata majemuk ditemukan jenis kata majemuk unsur pertama diterangkan (D) oleh unsur kedua (M) dibagi atas dua jenis yaitu: 1) Unsur kedua berkelas kata sifat, dan 2) Unsur kedua bukan kata sifat. Dari segi struktur kata majemuk dibentuk dari dua morfem dan tiga morfem. Kata majemuk dua morfem, yaitu [doiʔ+lae] dan, kata majemuk tiga morfem, yaitu [doiʔ+modo+mbolo]. Kata majemuk dalam dialek Dengka didominasi kata majemuk endosentris. Dari hasil temuan menunujukkan bahwa proses pembentukan kata majemuk dalam dialek Dengka tergolong unik.
Â
References
DAFTAR PUSTAKA
Aronoff, M dan Fuderman, K. (2011). What is Morphology. Second Edition: Blacwell Publishing Ltd.
Aronoff, Mark.(1979). “A Reply to Moodyâ€. Glosa, Vol. XIII, No. 1.
Booij, Geert. (2007). The Grammar of Word: An Introduction to Morphology: Oxford University Press.
Haspelmarth, M dan Sims, D Andrea (2010). Understanding Morphology. Second Edition. London: Hodder Education an Hachette UK Company.
Kridalaksana, Harimukti. (2008). Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia.
Katamba, Francis. (1993). Morphology: The Macmillan Press LTD.
Keraf, Goris. (1979). Komposisi. Flores: Nusa Indah.
Lieber, Rochelle. (2009). Introducing Morphology: Combridge University Press.
Loe, Efron. E.Y. (2019). Metaphor Compounding in the Dengka Dialect of the Rote Language Found in the Name of Animals and Plants: Copyright © 2019, the Authors. Published by Atlantis Press. Advances in Social Science, Education and Humanities Research, volume 257: UPI 2nd International Conference on Language, Literature, Culture and Education (ICOLLITE 2018).
Loe, Efron. E.Y. (2019). Compound on the Name of Plant in Rote Language of the Dengka Dialect: Advances in Social Science, Education and Humanities Research, volume 338. Fifth PRASASTI International Seminar on Linguistics (PRASASTI 2019).
Loe, Efron. E.Y. (2020). Pemajemukan pada Nama Hewan dalam Bahasa Rote Dialek Dengka: Mozaik Humaniora Vol 20 (2): 134-144
M.S. Mahsun. (2005). Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode dan Tekniknya. Edisi Revisi: PT Rajagrafindo Persada.
Moleong, Lexy. (2014). Metodologo Penelitian Kualitatif. Edisis Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Muslich, Masnur. (2008). Tata Bentuk Bahasa Indonesia: Kajian ke Arah Tatabahasa Deskriptif. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Mulyono, Iyo. (2013). Ilmu Bahasa Indonesia Morfologi Teori dan Sejumput Problematik Tarapannya. Bandung: CV YRAMA WIDYA. .
Masinambouw, E.K.M. (1980). Kata Majemuk: Beberapa Sumbangan Pikiran. Fakultas Sastra Universitas Indonesia.
Scalise, Sergio.(1984). Generative Morphology. Dodrecht-Holland/Cinnammision- U.S.A: Foris Publication.
Sudaryanto. (1993). Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Dutawacana University Press.
Sudaryanto. (2015). Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.
Verhaar, J.W.M. (1996). Asas-Asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gaja Mada University Press.