VITALITAS BAHASA LAMPUNG DI PEKON PENENGAHAN, KECAMATAN KARYA PENGGAWA, KABUPATEN PESISIR BARAT
Abstract
Banyaknya tempat wisata di Provinsi Lampung memengaruhi penggunaan bahasa Lampung sebagai bahasa lokal setempat. Pengaruh tersebut dapat mengarah kepada hal positif maupun negatif. Hal ini disebabkan tempat wisata tersebut dapat mendatangkan wisatawan dari luar Provinsi Lampung sehingga kontak bahasa antara penutur bahasa Lampung dengan penutur bahasa lainnya menjadi meningkat. Salah satu daerah wisata di Provinsi Lampung yang sudah terkenal hingga mancanegara terletak di Kabupaten Pesisir Barat. Daerah wisata yang terkenal terhadap keindahan pantai dan ombaknya ini memiliki bandara sehingga akses ke Kabupaten Pesisir Barat sangat mudah dari Kota Bandarlampung. Dengan demikian, dampak wisata terhadap penggunaan bahasa Lampung menarik menjadi penelitian melalui status daya hidupnya. Sehubungan dengan hal tersebut, penelitian ini berusaha menelusuri status daya hidup bahasa Lampung berdasarkan penelitian vitalitas bahasa Lampung. Lokasi penelitian berada di Pekon Penengahan, Kecamatan Karya Penggawa, Kabupaten Pesisir Barat. Hal ini disebabkan Pekon Penengahan termasuk ke dalam desa tua dan dominasi masyarakatnya adalah penutur bahasa Lampung. Di samping itu, letak Pekon Penengahan dengan beberapa objek wisata terbilang cukup dekat sehingga desa ini sangat cocok sebagai representatif penelusuran status daya hidup bahasa Lampung. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Metode kualitatif berdasarkan penghitungan indeks status daya hidup bahasa Lampung, sedangkan metode kualitatif berdasarkan analisis hasil penghitungan indeks status daya hidup bahasa Lampungnya. Hasilnya, daya hidup bahasa Lampung di Pekon Penengahan, Kecamatan Karya Penggawa, Kabupaten Pesisir Barat tergolong rentan dengan persentase indeks 0.72. Hasil indeks status daya hidup ini didominasi oleh indikator pewarisan bahasa antargenerasi dan ranah penggunaan bahasanya yang bagus. Semua masyarakat dalam berbagai tingkatan masih menggunakan bahasa Lampung dalam komunikasi sehari-hari maupun pada ranah media baru.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Budiono, S., Lauder, M. R. M. T., & Munawarah, S. (2021). The Impact of Tourism on the Banyuwangi Dialect in East Java. In Sociolinguistics and Dialectological Studies in Indonesia (pp. 27–51). Nova Science Publishers, Inc..
Eberhard, David M., Gary F. Simons, and C. D. F. (Ed.). (2021). Ethnologue: Languages of the World (Twenty-fou). SIL International. http://www.ethnologue.com
Erikha, F. (2018). Konsep Lanskap Linguistik Pada Papan Nama Jalan Kerajaan (Rajamarga): Studi Kasus Kota Yogyakarta. Paradigma Jurnal Kajian Budaya, 8(1), 38–52. https://doi.org/0.17510/paradigma.v8i1.231
Firman A. D., Asri, & S. (2020). Vitalitas bahasa Tolaki di Kota Kendari. Kandai, 16(2), 183–204.
Harimansyah, G. (2020). Petunjuk Teknis Kajian Vitalitas Bahasa. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Ibrahim, G. A. (2011). Bahasa Terancam Punah: Fakta, Sebab-Musabab, Gejala, dan Strategi Perawatannya. Linguistik Indonesia, 35–52. https://www.linguistik-indonesia.org/images/files/03 - Gufran Ali Ibrahim - UKT - Bahasa Terancam Punah . . . - EAK - 18 - 120411.pdf
Katubi. (2010). Sikap Bahasa Penutur Jati Bahasa Lampung. Linguistik Indonesia, 41–54.
Lauder, M. R. (2007). Sekilas Mengenai Pemetaan Bahasa. Akbar Media Eka Sarana.
Nugroho, M. (2020). Vitalitas Bahasa Saleman di Negeri Saleman. Ranah: Jurnal Kajian Bahasa, 9(2), 260—271.
Peraturan Gubernur Bali Nomor 80 Tahun 2018 tentang Pelindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali, serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali, (2018).
Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Barat Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pelindungan Bahasa Daerah, (2018).
Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 2 Tahun 2008 tentang Pemeliharaan Kebudayaan Lampung, (2008).
Peraturan Gubernur Lampung Nomor 39 Tahun 2014 tentang Mata Pelajaran Bahasa dan Aksara Lampung sebagai Muatan Lokal Wajib Pada Jenjang Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, (2014).
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 42 Tahun 2018 tentang Kebijakan Nasional Kebahasaan dan Kesastraan, (2018).
Putri, N. W. (2018). Pergeseran Bahasa Daerah Lampung Pada Masyarakat Kota Bandar Lampung. Prasasti: Journal of Linguistics, 3(1), 83–97.
Sustiyanti. (2017). Kondisi Penggunaan Bahasa Lampung oleh Siswa SMP di Kabupaten Pesisir Barat. Kelasa: Kelebat Masalah Bahasa Dan Sastra, 12(2).
UNESCO. (2003). Language Vitality and Endangerment. UNESCO Ad Hoc Expert Group on Endangered Languages.
DOI: https://doi.org/10.26499/li.v41i1.389
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Linguistik Indonesia Indexed By
@2023
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License .
Linguistik Indonesia
d.a. Pusat Kajian Bahasa dan Budaya
Unika Atma Jaya
Jl. Jenderal Sudirman No. 51
Jakarta 12930 - Indonesia