CAMPUR KODE BAHASA SUNDA KE DALAM BAHASA INDONESIA SEBAGAI PEMBENTUK HUMOR DALAM WEBTUN

Authors

  • Brigitta Sita Oentari Universitas Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.26499/li.v42i1.548

Keywords:

bahasa Indonesia, bahasa Sunda, Campur kode, multimodal, webtun

Abstract

Penelitian kualitatif-deskriptif ini bertujuan untuk mengidentifikasi fenomena campur kode bahasa Sunda—bahasa Indonesia pada webtun lokal "Just Friends" karya CL Nuna. Fokus utama penelitian ini dibagi ke dalam dua pokok pembahasan. Pembahasan pertama menganalisis proses dan unsur-unsur campur kode dalam percakapan tokoh webtun menggunakan teori Muysken (2000). Pembahasan kedua menganalisis campur kode pada lanskap webtun menggunakan ancangan semiotika sosial Halliday (1978) serta semiotika multimodal Kress dan van Leeuwen (2006). Pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik simak catat. Campur kode dalam data komik berbasis web tidak hanya berfungsi sebagai pemarkah identitas kelompok, melainkan juga sebagai pembentuk humor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses campur kode yang mendominasi dalam percakapan adalah penyisipan, khususnya pada unsur pronomina dan kata tugas. Di sisi lain, moda verbal dan moda visual saling terkait dalam membentuk pemaknaan campur kode. Temuan-temuan tersebut menunjukkan bahwa eksistensi bahasa daerah pada fenomena campur kode di dalam webtun menjadi conceptual surprise (Buijzen & Valkenburg, 2004) bagi pembentukan humor.

Author Biography

Brigitta Sita Oentari, Universitas Indonesia

Student, Department of Linguistics

References

Adang, S. (1990). Tatakrama: Undak-usuk Basa Sunda. Bandung: CV Pustaka Adhigama.

Ardiwinata, D. K. (1984). Tata Bahasa Sunda. Jakarta: PN Balai Pustaka.

Buijzen, M. & Valkenburg, P. M. (2004). Developing a Typology of Humor in Audiovisual Media. Media Psychology, 6(2), 147-167. https://psycnet.apa.org/doi/10.1207/s1532785xmep0602_2

Az’zahrah, Z. N. F., Sitaresmi, N., & Sulistyaningsih, L. S. (2018). Comparison of Indonesian and Korean Swear Words Reference: A Case Study of Humorous Discourses of Webtoon and Meme. Abdullah, A. G., Danuwijaya, A. A., Haristiani, N., Dallyono, R., Wirza, Y., Yuliana, D. (eds). Proceedings of the Second Conference on Language, Literature, Education, and Culture (ICOLLITE 2018). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. https://doi.org/10.2991/icollite-18.2019.67

Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan. (2022). Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia. Jakarta: Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. https://petabahasa.kemdikbud.go.id/

Berger, A. A. (2013). Why We Laugh and What Makes Us Laugh: The Enigma of Humor. Europe’s Journal of Psychology, 9(2), 210-213. https://doi.org/10.5964/ejop.v9i2.599

Berger, A. A. (1993). An Anatomy of Humor. London: Routledge.

Bhatia, T. K., & Ritchie, W. C. (2013). The Handbook of Bilingualism and Multilingualism, Second Edition. Chichester: Blackwell Publishing Ltd.

Creswell, J. W. (1994). Research Design: Qualitative and Quantitative Approaches. London: SAGE Publications.

Diyanti, V. (2020). Penggunaan Bahasa Gaul dalam Webtoon “Just Friend” Karya CL Nov. Nugroho, M. & Budiman, R. A. (eds). Prosiding Seminar Nasional Linguistik dan Sastra (SEMANTIKS), 323-333. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. https://jurnal.uns.ac.id/prosidingsemantiks/article/download/44986/28746

Dyastuti, U. H., Asropah, & Mukhlis. (2023). Alih Kode dan Campur Kode dalam Dialog Tokoh pada Cerita Webtoon “Day by Bae” Karya HAAI Episode 1-23. TA’EHAO: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 2(1), 180-185. https://ojs.unias.ac.id/index.php/to/article/view/164

El-Din, Y. S. (2022). Code Mixing in Egyptian Real Estate Billboards: A Multimodal Analysis. International Journal of Languages, Literature and Linguistics, 8(4), 223-233. DOI: 10.18178/IJLLL.2022.8.4.353.

Ethnologue: Languages of the World. (2023). Sunda. https://www.ethnologue.com/language/sun/

Farahsani, Y., Rini, I. P., & Jaya, P. H. (2019). Code-Mixing in Dialogues as Seen in Alice Comic by Angellina. HUMANIKA, 26(2), 56-64. https://doi.org/10.14710/humanika.v26i2.24119

Farahsani, Y., Rini, I. P., & Jaya, P. H. (2018). Javanese Maintenance through The Webtoon Comic Jamu Gendong Mbok De. HUMANIKA, 25(2), 102-110. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/humanika/article/download/20624/14446

Halliday, M.A.K. (1978). Language as Social Semiotic: The Social Interpretation of Language and Meaning. London: Edward Arnold.

Holmes, J. (2013). An Introduction to Sociolinguistics, Fourth Edition. London: Routledge.

Hurley, M. M., Dennett, D. C., & Adams Jr., R. B. (2011). Inside Jokes: Using Humor to Reverse-Engineer the Mind. Massachusetts: MIT Press.

Judkis, M. (2017, 13 April). An Irish Restaurant Chain is Upset that McDonald’s Owns so Many ‘Mc’ Trademarks. https://www.washingtonpost.com/news/food/wp/2017/04/13/mcinternet-an-irish-restaurant-chain-is-fighting-mcdonalds-many-trademarks/

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. (2022, 22 Februari). Mendikbudristek Luncurkan Merdeka Belajar 17: Revitalisasi Bahasa Daerah. https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2022/02/mendikbudristek-luncurkan-merdeka-belajar-17-revitalisasi-bahasa-daerah

Kress, G., & Leeuwen, T.V. (2006). Reading Images: The Grammar of Visual Design. London: Routledge.

Kridalaksana, H. (2009). Kamus Linguistik, Edisi Keempat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Kurniawan, Y. (2018). Teknik Penciptaan Humor dalam Komik Strip Tahilalats di Webtoon. Jurnal Sastra Indonesia, Linguistik, 1-14. http://eprints.undip.ac.id/60271/1/Jurnal_Teknik_Penciptaan_Humor_Komik_Tahilalats_PDF.pdf

Lestari, A. F. & Irwansyah. (2020). LINE Webtoon sebagai Industri Komik Digital. SOURCE: Jurnal Ilmu Komunikasi, 6(2), 134-148. https://doi.org/10.35308/source.v6i2.1609

Liao, Y. H, Lee, M. F., Sung, Y. T., & Chen, H. C. (2023). The Effects of Humor Intervention on Teenagers’ Sense of Humor, Positive Emotions, and Learning Ability: A Positive Psychological Perspective. Journal of Happiness Studies, 24, 1463-1481. https://doi.org/10.1007/s10902-023-00654-2

Mayangseto, G. & Setiawati, B. (2023). An Analysis of Code Mixing Inside of WEE!! Webtoon Comic. FRASA: English Education and Literature Journal, 4(1), 24-28. https://ojs.udb.ac.id/index.php/FRASA/article/view/2588

Maulana, A. (2021, 15 April). Fenomena Kata Sapaan “Aing”, Kasar tapi Banyak Digunakan. Berita Kemasyarakatan Universitas Padjajaran. https://www.unpad.ac.id/2021/04/fenomena-kata-sapaan-aing-kasar-tapi-banyak-digunakan/

Mulyono, I., Sukandi, & Sutari, I. (1983). Kata Tugas Bahasa Sunda. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Muysken, P. (2000). Bilingual Speech: A Typology of Code-mixing. Cambridge: Cambridge University Press.

Nuna, CL. (2019). Just Friends. LINE Webtoon. https://www.webtoons.com/id/comedy/just-friends/list?title_no=1715&page=1

Peromaa, T. & Olkkonen, M. (2019). Red Color Facilitates the Detection of Facial Anger — But How Much? PLoS ONE, 14(4): 1-16. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0215610

Prawirasumantri, A., Husen, A., & Sjamsuri, E. (1979). Sistem Morfologi Kata Kerja Bahasa Sunda. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Putra, M. A. (2020, 4 Oktober). Alasan Webtun Paling Laris di Indonesia. Diakses melalui https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20201002142816-241-553665/alasan-webtun-paling-laris-di-indonesia

Ramadhani, A. (2011). Campur Kode Bahasa Indonesia-Bahasa Inggris dalam Acara “Welcome to BCA” di Metro TV. Tesis. Depok: Universitas Indonesia.

Ratumanan, S. D., Rahman, H., Karlina, D. A., Septiyani, G. D., Rahayu, & Anggraini, G. F. (2022). Upaya Pemberdayaan Penggunaan Bahasa Daerah melalui Budaya Literasi Digital. Journal of Elementary Education, 5(1), 69-76. https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/collase/article/view/9990

Safira. (2021). Perancangan Komik Digital Alih Wahana Rubrik Alaming Lelembut pada Majalah Panjebar Semangat. Jurnal Tugas Akhir. Yogyakarta: Institut Seni Indonesia.

Sebba, M. (2012). Multilingualism in Written Discourse: An Approach to the Analysis of Multilingual Texts. International Journal of Bilingualism, 17(1), 97-118. https://doi.org/10.1177/1367006912438301

Serafini, F. (2011). Expanding Perspectives for Comprehending Visual Images in Multimodal Texts. Journal of Adolescent and Adult Literacy, 54(5), 342-350. https://doi.org/10.1598/JAAL.54.5.4

Subarna, C, Djajasudarma, T. F., Wahya, & Casmita. (2002). Verba Berkomplemen di dalam Bahasa Sunda. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Penerbitan Alfabeta Bandung.

Suhardi, B. (2009). Pedoman Penelitian Sosiolinguistik. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.

Sumantri, M., Djamaludin, A., Patoni, A., Koerdie, R. H. M., Koesman, M. O., & Adisastra, E. S. (1985). Kamus Sunda-Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Susanti, R. (2023, 13 Februari). Asal Usul dan Arti Nama Makanan Sunda Bala-bala, Citruk, Rarawuan, dan Gorejag. Kompas.com. https://bandung.kompas.com/read/2023/02/13/201248278/asal-usul-dan-arti-nama-makanan-sunda-bala-bala-citruk-rarawuan-dan-gorejag?page=all

Swaryński, J. (2022). Reading Images, Comics, and its Multimodality in Cultural Communication, Interpretation and Translation. New Horizons in English Studies, 103-117. https://journals.umcs.pl/nh/article/viewFile/8736/pdf

Syahrial, M. (2022, 29 November). Arti Kata “Teh”, “Euy”, “Atuh”, dan “Mah” dalam Bahasa Sunda menurut Guru Besar FIB Unpad. Kompas.com. https://bandung.kompas.com/read/2022/11/29/125325678/arti-kata-teh-euy-atuh-dan-mah-dalam-bahasa-sunda-menurut-guru-besar-fib?page=all

Tahilalats @tahilalats. (2017, 28 Agustus). Twitter.com. https://twitter.com/queqaiyyum/status/902211676619120640?lang=en

Wahya. (2019). Dimensi Sintaksis dan Semantik Partikel Euy dalam Novel Budak Teuneung Karya Samsoedi. Metahumaniora, 9(1), 1-17. https://doi.org/10.24198/metahumaniora.v9i1.22875

Downloads

Published

31-01-2024

How to Cite

Oentari, B. S. (2024). CAMPUR KODE BAHASA SUNDA KE DALAM BAHASA INDONESIA SEBAGAI PEMBENTUK HUMOR DALAM WEBTUN. Linguistik Indonesia, 42(1), 199–220. https://doi.org/10.26499/li.v42i1.548