NAMA-NAMA KAFE DI MALANG RAYA: BENTUK, MAKNA, DAN REFLEKSI SOSIOKULTURAL
DOI:
https://doi.org/10.26499/li.v41i1.369Keywords:
the names, cafes, anthropological linguisticsAbstract
Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk kebahasaan nama-nama kafe di Malang Raya sebagai ungkapan makna dan refleksi sosiokultural dengan pendekatan linguistik antropologis dari Duranti (1997) dan Foley (1997). Seratus nama sebagai data disediakan dengan teknik simak-catat dari media fisik dan digital, kemudian diklasifikasikan sesuai dengan masalah penelitian. Analisis data dilakukan secara linguistik, kultural, dan statistik deskriptif. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, bentuk-bentuk kebahasaan meliputi perubahan fonem, adaptasi, basa walikan, substitusi, kontraksi, dan asimilasi pada tataran fonologi; kode-kode bahasa, kontraksi, abreviasi, afiksasi, dan kata majemuk pada tataran morfologi; serta frasa menerangkan-diterangkan (MD) dan frasa diterangkan-menerangkan (DM) pada tataran sintaksis.Kedua, nama-nama mereferenkan domain lingkungan sosial, orientasi waktu, aktivitas, identitas pengelolaan, geografi, komponen biotik, tokoh, ekspresi cinta, sifat, penunjuk, pelengkap, dan astronomi. Ketiga, nama-nama tersebut merefleksikan perubahan sosial politik, ruang publik, wacana third wave coffee, pangsa pasar, gaya hidup, identitas, afiliasi, dan hegemoni sinema.
References
Ahearn, L. M. (2017). Living Language: An Introduction to Linguistic Anthropology.
John Wiley & Sons Ltd.Baehaqie, I. (2017). Etnolinguistik: Telaah Teoretis dan Praktis. Cakrawala Media.
Chaer, A. (2009). Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Rineka Cipta.
Danesi, M. (2004). A Basic Course in Anthropological Linguistics. Canadian Scholars’ Press Inc.
Duranti, A. (1997). Linguistic Anthropology. Cambridge University Press.
Fatikhudin, P. (2018). Penamaan Tempat Usaha Berbahasa Asing di Surabaya: Kajian Semantik Kognitif. BASINDO: Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia, Dan Pembelajarannya, 2(2), 88–99.
Fischer, E. F. (2017). Quality and Inequality: Taste, Value, and Power in the Third Wave Coffee Market.
Foley, W. A. (1997). Anthropological Linguistics: An Introduction. Foreign Language Teaching and Research Press dan Blackwell Publishers Ltd.
Hidayat, F., & Anam, A. K. (2020). Kajian Antropolinguistik Nama Kedai Kopi di Wilayah Kemang, Jakarta Selatan. LITERATUR: Literature for Sosial Impact and Cultural Studies, 2(1), 52–58.
Johnson, D. E. (2013). Descriptive statistics. In R. J. Podesva & D. Sharma (Eds.), Research Methods in Linguistics(pp. 288–315). Cambridge University Press.
Mastoyo, Tri Jati Kesuma. (2007). Pengantar (Metode) Penelitian Bahasa. Ҫarasvatibooks.
Manzo, J. (2014). Machines, People, and Social Interaction in “Third-Wave” Coffeehouses. Journal of Arts and Humanities (JAH), 3(8), 1–12.
Meiji, N. H. P. (2019). Pemuda (Pe)kerja Paruh Waktu: Dependensi dan Negosiasi (Mahasiswa Part Time di Kota Malang, Jawa Timur, Indonesia). Jurnal Studi Pemuda, 8(1), 15–28.
Moldvaer, A. (2014). Coffee Obsession. Dorling Kindersley Limited.
Nuari, P. F. (2020). Penamaan Menu Makanan di Bali. Belajar Bahasa: Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia, 5(1), 73–90.
Pozos-Brewer, R. (2015). Coffee Shops: Exploring Urban Sociability and Social Class in the Intersection of Public and Private Space. Swarthmore College.
Rasinger, S. M. (2013). Quantitative Research in Linguistics: An Introduction. Bloomsbury.
Rohmah, N. N., & Tambunan, S. M. G. (2019). Aktivisme dan Kapitalisme Digital: Konstruksi Branding Warung Kopi Melalui Instagram. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, Dan Seni, 3(1), 249–258.
Sampson, G. (1980). Schools of Linguistics: Competition and Evolution. Hutchinson.
Santosa, M. P. S. A. (2020). Analisis Penamaan Kedai Kopi di Surabaya: Kajian Etnolinguistik. KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa Dan Sastra, 3(2), 386–399.
Sapir, E. (1949). Selected Writings of Edward Sapir in Language, Culture and Personality(D. G. Mandelbaum, Ed.). University of California Press.
Sasangka, S. S. T. W. (2014). Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia: Kalimat. Pusat Pembinaan dan Pemasyarakatan, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Schütze, C. T., & Sprouse, J. (2013). Judgment data. In R. J. Podesva & D. Sharma (Eds.), Research Methods in Linguistics(pp. 27–50). Cambridge University Press.
Sharifian, F. (2017). Cultural Linguistics: The State of the Art. In F. Sharifian (Ed.), Advances in Cultural Linguistics(pp. 1–28). Springer Nature Singapore Pte Ltd.
Sibarani, R. (2015). Pendekatan Antropolinguistik Terhadap Kajian Tradisi Lisan. RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa, 1(1), 1–17. https://doi.org/10.22225/jr.1.1.9.1-17
Spradley, J. P. (2007). Metode Etnografi. Tiara Wacana.
Sudaryanto. (2015). Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan secara Linguistis. Sanata Dharma University Press.
Vischa, R. (2018). Amstirdam Coffee and Roastery, Kedai yang Perkenalkan Kopi Asli Malang. Travelingyuk.Com.https://travelingyuk.com/amstirdam-coffee/132178/?utm_source=idle&utm_medium=dekstop&utm_campaign=reload
Wierzbicka, A. (1997). Understanding Cultures through Their Key Words: English, Russian, Polish, German, and Japanese. Oxford University Press.
Wijana, I. D. P. (2014). Bahasa, Kekuasaan, dan Resistensinya: Studi tentang Nama-Nama Badan Usaha di Daerah Istimewa Yogyakarta. Humaniora, 26(1), 56–64.
Yunus, A., & Susilaningsih. (2018). Panduan Pendirian Kedai Kopi. Badan Ekonomi Kreatif dan Universitas Sebelas Maret.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Linguistik Indonesia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
The name and email address in this journal will only be used for the benefit of the Indonesian Linguistics journal and will not be used for other purposes.