DERAJAT ILOKUSI KEBENCIAN BERDIKSI NAMA HEWAN DALAM BAHASA INDONESIA

Authors

  • Natal P. Sitanggang Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
  • Bayu Permana Sukma Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
  • Salimulloh Tegar Sanubarianto Badan Riset dan Inovasi Nasional
  • Sjane F. Walangarei Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
  • Jahdiah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)

DOI:

https://doi.org/10.26499/li.v42i2.545

Keywords:

hate speech, illocution, animals calls, slur, defamation, slander

Abstract

Penggunaan nama hewan dalam konteks ujaran kebencian sering menjadi perdebatan di ruang yang bersifat personal, komunal, dan publik. Tulisan ini membahas derajat ilokusi kebencian yang termuat dalam delapan diksi terkait nama hewan dalam bahasa Indonesia. Derajat tersebut secara kuantitatif dilihat dari penilaian penutur bahasa Indonesia. Diksi yang dibahas dalam kajian ini dibagi dalam dua kelompok: enam diksi merupakan data primer yang diperoleh melalui angket pertanyaan kepada responden, dan dua diksi terakhir bersifat sekunder yang diderivasi dari data primer. Data primer dikaitkan dengan latar belakang pendidikan dan klaim etnis penutur, sedangkan data sekunder tidak dikaitkan dengan latar belakang pendidikan maupun klaim etnis karena merupakan derivasi dari data primer. Analisis data dilakukan secara kuantitatif untuk melihat persentasi respons dalam kategori penghinaan, pencemaran nama baik, fitnah, dan netral. Data primer dijaring dari delapan ibukota provinsi di Indonesia. Dari penjaringan itu, diperoleh klaim etnis sebanyak 40 kelompok dengan tingkat pendidikan yang cukup bervariasi. Dari analisis statistik diperoleh gambaran bahwa mayoritas penutur menilainya sebagai bentuk penghinaan. Yang lainnya menilainya secara variatif sebagai netral, pencemaran, dan fitnah.

Author Biographies

Natal P. Sitanggang, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)

Pengumpul data wilayah Sumatera dan pengolah data

Bayu Permana Sukma, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)

Pengumpul data wilayah Jabodetabek sekaligus pengolah data

Salimulloh Tegar Sanubarianto, Badan Riset dan Inovasi Nasional

Pengumpul data wilayah Nusatenggara Timur sekaligus pengolah data

Sjane F. Walangarei, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)

Pengumpul data di wilayah Sulawesi Utara sekaligus pengolah data

Jahdiah, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)

Pengumpul data wilayah Kalimantan Selatan sekaligus pengolah data

References

Allan, Keith. (2015). “When is A Slur: The Use of Nigger in ‘Pulp Fiction” in Language Science. Volume 52. Page 187—199. https://doi.org/10.1016/j.langsci.2015.03.001. (https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0388000115000200).

Cole, P. dan Morgan, J.L. (ed.) (1975). Syntax and Semantics: Speech Act. New York: Academic Press.

Croom, Adam M. (2015).”Slurs and Stereotypes for Italian Americans: A Context-sensitive Account of Derogation and Appropriation” in Journal of Pragmatics. Volume 81. Page 36—5. https://doi.org/10.1016/j.pragma.2015.03.014. (https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0378216615000958).

Culpeper, Jonatan and Tantucci, Vittorio. (2021). “The Principle of (Im)politeness Reciprocity” in Journal of Pragmatics. Volume 175. Page 146-164. https://doi.org/10.1016/j.pragma.2021.01.0108 (https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0378216621000163)

Culpeper, Jonathan. (2021).”Impoliteness and Hate Speech: Compare and Contrast” in Journal of Pragmatics. Volume 179. Pages 4—11. https://doi.org/10.1016/j.pragma.2021.04.019 (https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0378216621001569)

Grice, H.P. (1975). Logic and Conversation. dalam Cole & Morgan, 1975: 187—193.

Kridalaksana, Harimurti. (2009). Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.

Leech, Geoffrey. (1983). Principle of Pragmatics. New York: Longman Inc.

Mulyadi. (2012). Verba Emosi Bahasa Indonesia dan Bahasa Melayu Asahan: Kajian Semantik Lintas Bahasa (Desertasi). Denpasar: Program Pascasarjana Universitas Udayana.

Parvaresh, Vahid. (2023). “Covertly Communicated Hate Speech: A Corpus-assisted Pragmatic Study” in Journal of Pragmatics, Volume 205, Pages 63—77. https://doi.org/10.1016/j.pragma.2022.12.009. (https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S037821662200296X)

Searle, J. (1979). Expression and Meaning. Cambridge: Cambridge University Press.

Smedt, T.D., et al. (2018). “Multilingual Cross-domain Perspective on Online Hate Speech: Comptational Linguistics & Psycolinguistics”, 1—24.

Wierzbicka, Anna. (1992). Semantics, Culture, and Cognition: Universal Human Concept in Culture-Specific Configuration. New York: Oxford University Press.

Putri, Diva Lufiana. “Apa Itu Bajingan, dan Bagaimana Sejarahnya Jadi Kata Makian?” (artikel polular) dalam Kompas.com, 03 Januari 2023 (https://www.kompas.com/tren/read/2023/01/03/09000065/apa-itu-bajingan-dan-bagaimana-sejarahnya-jadi-kata-makian.

Sukatno, Revi. “Apa Arti dan Asal Usul Kata ‘bajingan’?” (artikel popular) dalam Quora.com (https://id.quora.com/Apa-arti-dan-asal-usul-kata-bajingan)

Downloads

Published

01-08-2024

How to Cite

Sitanggang, N. P., Sukma, B. P., Sanubarianto, S. T., Walangarei, S. F., & Jahdiah. (2024). DERAJAT ILOKUSI KEBENCIAN BERDIKSI NAMA HEWAN DALAM BAHASA INDONESIA. Linguistik Indonesia, 42(2), 353–371. https://doi.org/10.26499/li.v42i2.545